Anakku Baru Paham Bulan Hijriyah

 Adzan subuh berkumandang, aku bangkit dari sajadah yang kugelar tadi jam 3.30. Aku bangunkan satu per satu anak - anakku yang masih terlelap. Biasanya aku membangunkan 3 anak, pagi ini hanya ada 2 anak yang ada di rumah, anak pertamaku sudah berangkat ke Solo untuk kuliah off line yang sudah dibuka pihak kampus UNS.

Kubangunkan Aan anak keduaku di kamarnya,  dengan berat hati Aan bangun, Aan masih bersandar di ranjangnya, ku pastikan sudah bangun sepenuhnya. Kulihat dia meraih ponselnya untuk melihat jam. Kutinggalkan Aan yang sudah bangun, biasanya Aan segera bergegas ke kamar mandi dan berwudu. 

Aku beralih ke kamar si bungsu Fardian  yang berumur 9 tahun, biasanya Fardian membutuhkan perhatian ektra untuk bangun pagi dan persiapan berwudu. Benar saja, setelah kubangunkan Fardian, agak lama termenung katanya mengumpulkan nyawa dulu, aku tersenyum simpul mendengar alasannya. Kubangunkan pelan2 dan duduk dipinggiran tempat tidur.

"Gendong Bu ke kamar mandi" kata Fardian merengek.

Kuturuti saja kemauannya, asal anakku mau mengerjakan shalat 5 waktu. Kugendong Fardian sampai depan pintu kamar mandi. Kulipat lengan baju dan celananya, agar tidak basah terkena air.

"Mas Aan mau latihan tapak suci jam berapa? " Tanyaku di depan kamar Aan yang baru selesai shalat subuh.

" Jam setengah tujuh Bu, hari ini berangkat sekolah, latihannya siang" jawab anakku.

"Oh ya, tapi nanti sore jangan lupa bekam ya, mumpung ibu ada waktu dan hari ini tanggal 17, hari baik berbekam" Kataku mengingatkan.

" Ya Bu, Insya Allah" Jawab Aan.

" Bu ...ibu pasti salah, sekarang kan tanggal 18, bukan tanggal 17, coba lihat tanggalan Bu!" Kata sibungsu Fardian protes.

Aku tersenyum. Ku dekati anakku.

"Mas Iyan, betul sekarang tanggal 18 Mei tahun Masehi, tetapi hari ini bertepatan dengan tanggal 17 Syawal tahun hijriyah. Nah setiap tanggal 17, 19, dan 21 tiap bulan Hijriyah itu termasuk hari baik berbekam.

" Tahun Masehi, tahun hijriyah, apa bedanya Bu?" Tanya Iyan ( nama panggilan Fardian) penasaran.

" Tahun Masehi itu yang dipakai secara nasional, Iyan sudah hafal bulan bulannya, dari Januari, Februari ,.." 

"Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember" jawab anakku cepat.

"Pinter anak ibu" pujiku.

" Terus kalau tahun hijriyah itu seperti apa Bu?"

"Tahun hijriyah itu adalah tahunnya umat Islam, yang telah ditetapkan oleh Umar bin Khattab pada jaman Nabi Muhammad dulu." Jawabku.

"Iyan sudah hafal belum bulan bulan Hijriyah? "

" Belum Bu"

" Ya udah, kita hapalkan sama sama yuk, dimulai dari bulan Muharam, Syafar,  robiul  awal,robiul akhir, Jumadil awal, Jumadil akhir, Rajab, sya'ban, romadhon, Syawal, dulkaidah, dulhijah."

"Wah...banyak sekali Bu?"

" Ya sama lah jumlahnya 12, kaya bulan Masehi"

"Oh...begitu ya"

" Bu...nanti aku juga dibekam ya? "

" Oke...tapi setelah Mas Aan ya?" 

" Ya Bu, aku malam juga nggak apa apa, kalau ibu masih sibuk"

" Siip, anak Sholeh" Jawabku sambil tersenyum 





Komentar